Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Memperoleh Sertifikasi Dosen (Serdos)

Tips Memperoleh Sertifikasi Dosen (Serdos). Salah satu indikator dari mutu sebuah perguruan tinggi adalah kualitas dosen yang dimiliki. Dosen yang berkualitas adalah dosen yang tersertifikasi artinya dosen yang telah memiliki sertifikat dosen profesional. Serdos merupakan proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen dalam upaya meningkatkan PT, dan memperbaiki kesejahteraan dosen, dengan mendorong dosen untuk secara berkelanjutan meningkatkan profesionalismenya. Dosen peserta serdos harus memenuhi persyaratan yang telah ditentkan.

Berdasarkan pengalaman saya, untuk mengikuti serdos dalam upaya mendapatkan sertifikat pendidik profesional memang susah susah gampang. Namun, jika dilakukan dengan perencanaan yang matang maka tidak menutup kemungkinan seorang dosen akan lulus serdos dengan mudah. Perencanaan matang yang saya maksudkan adalah bahwa dosen yang belum memenuhi syarat yang ditentukan dapat mempersiapkan diri untuk serdos sembari memenuhi syarat-syarat peserta serdos yang ditentukan.

Saya lulus sertifikasi dosen pada Tahap 2 Periode Tahun 2014. Saya sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti serdos sejak Tahun 2012 ketika saya melanjutkan S2 di Universitas Negeri Yogyakarta. Saya belum memenuhi persyaratan saat itu karena saya belum menyelesaikan S2. Yang saya lakukan sejak Tahun 2012 adalah mempersiapkan diri untuk melengkapi syarat lainnya yaitu publikasi ilmiah karena saya tahu bahwa komponen karya ilmiah memiliki nilai yang tinggi. Jadi ketika sedang S2 saya memiliki publikasi pada sebuah jurnal dan prosiding seminar tingkat nasional. Banyak teman dosen yang sudah masuk dalam dosen yang disertifikasi (DYS) bingung dan harus batal mengikuti serdos hanya karena tidak memiliki karya ilmiah. Padahal, boleh dikatakan bahwa publikasi ilmiah merupakan komponen penting karena syarat seorang lulus serdos adalah memiliki karya ilmiah yang dapat ditelusuri. Agar karya ilmiah mudah ditelusuri, karya ilmiah minimal diunggah ke portal atau laman PT sendiri atau dipulikasikan pada jurnal yang diindeks misalnya oleh google scholar. Jika karya ilmiah terindeks google scholar maka dosen perlu membuat profile google scholar. Jika peserta tidak memiliki karya ilmiah, maka berdasarkan indikator penilaian serdos, dosen yang bersangkutan langsung divonis tidak lulus serdos. 

Selain publikasi ilmiah, komponen lain yang berpengaruh pada nilai gabungan adalah Test of English Proficiency (TOEP) dan Test Potensi Akademik (TPA). Oleh karenanya, kedua komponen ini wajib dipersiapkan secara matang. Jika seorang dosen memiliki nilai TOEP dan TPA yang baik, maka kesempatan untuk lulus serdos akan semakin terbuka. Saya menyadari, bahwa ketika telah lulus S2 dan Jabatan Akademik Saya masih Asisten Ahli maka sumbangan Jafung untuk nilai gabungan akan sangat kecil. Oleh karenanya saya harus mempersiapkan TOEP dan TPA sebaik mungkin. Untuk lulus TOEP, bagi saya bukanlah hal yang sulit karena saya sudah terbiasa dengan membaca buku akademik yang berbahasa inggris saat kuliah di UNY dan dibekali dengan English for Academic Reading di Pascasarjana UNY. Untuk TPA, saya hanya melatih soal-soal TPA yang tersedia dan dapat diunduh secara gratis di Internet.

Pada bulan September 2013, saya lulus S2. Karena saya sudah memiliki Jabatan Akademik Asisten Ahli sejak Tahun 2009 (Saya mulai menjadi dosen bulan Desember 2006), saya hanya melengkapi syarat-syarat lain agar bisa masuk dalam sertifikasi dosen yaitu Inpasing Pangkat dan mengajar selama 1 semester. Setelah mengurus inpasing pangkat di Kopertis Wilayah VIII Denpasar, SK inpasing tersebut diupload oleh operator PT tempat saya mengajar. Selain itu, saya berusaha untuk memastikan data yang diperlukan di Pangkalan Data Perguruan Tinggi telah terupdate dengan baik, seperti NIDN, jabatan fungsional, pendidikan tertinggi, status ikatan kerja , dan status Aktivitas, serta riwayat mengajar.

Langkah selanjutnya adalah tinggal menunggu nama muncul di daftar D1 yaitu data elegible untuk mengikuti serdos. Sambil menunggu, saya mulai memperbaiki Daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae=CV) dan Deskripsi Diri (DD) yang sudah saya persiapkan sedikit demi sedikit sejak saya masih kuliah di Program Studi Pendidikan Dasar PPS UNY. Hal ini saya lakukan, karena berdasarkan pengalaman dosen senior yang telah mengikuti serdos, waktu yang diberikan untuk mengisi instrumen dan lain-lain sangat mepet. Oleh karenanya, saya perlu mempersiapkan DD jauh-jauh hari agar ketika tiba saatnya, saya cukup copy Paste ke portal serdos. Walaupun masing-masing komponen dalam DD hanya dipersyaratkan minimal 50 kata, DD saya malah ada yang melebihi 1500 kata.

Ketika akan mengisi sertifikasi dosen, banyak dokumen yang akan diupload di sistem sertifikasi dosen. Agar tidak terburu-buru saat mengisi instrumen serdos, dokumen-dokumen tersebut perlu dipersiapkan dalam bentuk softcopy yaitu:
  1. Sertifikat (terutama toep dan tpa, bagi yang tidak mengikuti tes di PLTI). Bagi yang belum pernah test, akan ada tes di PLTI. Karena saya ada di NTT, untuk peserta serdos di NTT akan ada tes PLTI di Kupang bersamaan dengan pembagian akun serdos.
  2. Dokumen pdf makalah publikasi ilmiah, jika publikasi secara online cukup mencatumkan alamat link ketika proses pengisian di sistem.
  3. Pas foto berwarna anda dengan ukuran 4×6.

Setelah semuanya disiapkan, yang harus kita lakukan adalah terus memperbaiki DD agar komponen-komponen yang dideskripsikan cocok dengan CV (Bagi teman-teman yang ingin melihat contoh CV dan DD, silahkan mengunjungi artikel: Tips Mengisi DD dan CV Sertifikasi Dosen). Satu hal yang perlu diingat, jangan pernah berpikir untuk Copy Paste DD. Banyak dosen yang tidak lulus Serdos karena ada kemiripan dengan DD dosen yang pernah masuk ke sistem Serdos.

Sambil memperbaiki DD, setiap dosen wajin untuk mencermati pengumuman pada kopertis masing-masing atau pada portal sertifikasi dosen. Pengumuman-pengumuman yang biasanya terkait dengan Serdos adalah:(1) Data D3 sebagai calon peserta Serdos di laman Serdos Dikti, (2) Penetapan Data D4 menjadi DYS, (3) Jadwal tes TOEP dan TPA di portal PLTI, (4) Jadwal pengisian Portofolio dan Diskripsi Diri, (5) Jadwal Penilaian portofolio dan (6) Jadwal Yudisium Internal oleh PTPS dan Yudisium Nasional dan Pengumuman Kelulusan. Jadwal 1,2, 4,5,6 biasanya berada dalam satu pengumuman. Sedangkan Pengumuman terkait dengan No.3 biasanya langsung di Portal PLTI. Untuk Wilayah NTT, biasanya waktu pelaksanaan Tes TOEP dan TPA bertepatan atau berdekatan dengan sosialisasi pengisian dan atau pembagian akun peserta.

Setelah menunggu hanya setahun Pada Tahun 2014 saya masuk dalam daftar DYS dan saya bersyukur ketika mengecek akun, saya dinyatakan lulus serdos bertepatan dengan ulang tahun saya pada tanggal 2 September 2014. Sejak Januari 2015, saya mulai menerima tunjangan serdos. Tunjangan ini sangat berarti bagi dosen PTS seperti saya.

Itulah tips yang saya berikan bagi teman-teman yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Serdos  periode III Tahun 2016 atau pada Tahun 2017 mendatang. Semoga Bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Tips Memperoleh Sertifikasi Dosen (Serdos)"