Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang Kedisiplinan Belajar

Tentang Kedisiplinan Belajar. Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya”. Menurut Poerwadarminto (2003:254) ”Disiplin adalah suatu latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatan selalu mentaati tata tertib”. Dari kedua pengetian diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu bentuk kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib atau peraturan karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya, kesadaran ini diperoleh karena melalui latihan-latihan.

Dengan demikian pengertian disiplin belajar adalah suatu bentuk kepatuhan siswa yang dilandasi oleh kesadaran pribadi terhadap peraturan-peraturan yang dibuat oleh diri sendiri atau pihak lain dalam usahanya untuk memperoleh perubahan baik pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai hasil dari latihan-latihan yang dilakukan.

Konsep-konsep penerapan disiplin

Disiplin ditujukan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang mendukung terlaksananya pembelajaran yang efektif. Menurut The Liang Gie (1995:51) cara belajar yang baik adalah : Suatu kecakapan yang dapat dimiliki oleh setiap mahasiswa dengan jalan latihan. Tetapi keteraturan dan disiplin harus ditanam dan diperkembangkan dengan penuh kemauan dan kesungguhan barulah dapat dimiliki oleh seseorang.

Sehubungan dengan hal itu, perlu penanaman dan penerapan disiplin pada setiap individu, dalam konteks ini siswa atau peserta didik. Disiplin perlu diterapkan kepada anak dengan tujuan mendorong untuk maju, dapat dilakukan melalui :

a) Disiplin diri atau yang dipaksa sendiri, dapat dilakukan dengan cara mengajarkan nilai-nilai dan tradisi sebagai kebiasaan yang baik, menerima kebenaran orang dan menghormati pernyataan sesamanya.

b) Disiplin yang dipaksakan oleh guru. Pengawasan guru terhadap murid tidak selalu sama pada setiap periode. Di sekolah anak memerlukan bimbingan dan contoh supaya mereka dapat bekerja sama dengan kelompoknya. Guru yang efektif harus dapat mengikuti kebebasan anak bergaul dengan wajar dan secara spontan tapi dapat membatasi dalam waktu yang disediakan.

c) Hukuman sebagai alat disiplin. Ada beberapa cara untuk memperbaiki hukuman. Dalam menghukum harus berdasarkan prinsip-prinsip, antara lain : objektif, dipahami siswa , bila mungkin bersifat pribadi, beralasan tegas, sesuai dengan alasan, tidak berbohong, di luar kemarahan, sesuai dengan usia dan kepribadian siswa, berhubungan dengan kesalahan, segera dikenakan kepada yang bersalah saja, tidak mengganggu orang lain dan tidak menghukum seluruh kelas karena kesalahan seorang siswa.

d) Disiplin yang dipaksakan oleh kelompok. Salah satu dari problem yang dihadapi oleh guru ialah bagaimana memberikan kekuatan yang dihasilkan oleh kelompok kelas dalam menolong siswa untuk mengontrol tingkah laku mereka dan maju secara ideal. Akhirnya siswa secara perlahan membebaskan diri dari memerlukan dan tergantung orang lain.

e) Disiplin yang dipaksakan oleh tugas. Setiap macam tugas mempunyai suatu disiplinnya sendiri, terutama tugas yang sesuai dengan kehendak hatinya atau kesukaanya. Tapi kebanyakan siswa menganggap yang diputuskan oleh kelompok adalah yang penting. Dari sini pertanggungjawaban dari guru menjadi yakin bahwa kelompok mendorong dengan positif kearah tugas belajar yang sehat.

Pentingnya Kedisiplinan

Disiplin akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila berdasarkan atas kesadaran diri sendiri. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia akan menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak akan dapat bertahan dengan lama. Disiplin yang tumbuh atas dasar kesadaran diri sendiri yang demikian itulah yang diharapkan selalu tertanam dalam diri setiap orang. Disiplin belajar berkaitan erat dengan kepatuhan siswa terhadap peraturan-peraturan tertentu, baik yang ditetapkan oleh diri sendiri maupun pihak lain. Dalam belajar siswa harus memiliki kesadaran sendiri untuk mematuhinya tanpa harus ada paksaan dari orang lain. Adapun kepatuhan terhadap peraturan secara sadar merupakan modal utama dalam menghasilkan perilaku yang positif dan produktif. Positif artinya sadar akan tujuan yang akan dicapai, sedangkan produktif adalah melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Siswa yang sudah terbiasa belajar yang teratur baik di rumah, maupun di sekolah maka otaknya akan terlatih setiap hari. Dengan seringnya daya pikir mendapat latihan maka akan menyababkan ketajaman daya pikir, sehingga siswa mudah untuk menerima materi pelajaran. Tetapi sebaliknya siswa yang malas belajar otaknya menjadi kaku karena jarang dilatih sehingga daya pikirnya menjadi lemah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan disiplin belajar ada kecenderungan seseorang bisa terbiasa dengan aktivitas belajar yang dilakukan secara teratur, yang mana belajar merupakan kegiatan yang mendasar atau kegiatan pokok yang dilakukan dengan kesadaran hati sehingga tidak perlu adanya paksaan dari orang lain.

Kedisiplinan Menggunakan Waktu Belajar

Menurut The Liang Gie (1995:49) ”pokok pangkal yang utama dari cara belajar yang baik adalah keteraturan”. Sebab dengan keteraturan dan disiplin yang tinggi, maka penyesuaian pengaturan waktu belajar menjadi lebih diterapkan. Suatu masalah pokok yang dihadapi oleh sebagian siswa ialah kesukaran dalam menggunakan waktu belajar. Banyak siswa mengeluh kekurangan waktu untuk belajar, tetapi sesungguhnya mereka kurang memiliki keteraturan dan disiplin untuk mempergunakan waktunya secara efisien.

Sebagian siswa juga ada yang kurang dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan tidak mempunyai rencana belajar yang tepat. Oleh karena itu siswa memerlukan pedoman pokok dalam usahanya menggunakan waktu yang efisien serta terencana. The Liang Gie (1995:61-62) memberikan pedoman pokok bagi para siswa dalam membagi waktu adalah sebagai berikut:

a) Kelompokanlah waktu sehari-hari untuk keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olah raga dan urusan-urusan pribadi lainnya.

b) Selediki dan tentukanlah waktu yang tersedia untuk belajar setiap hari.

c) Setelah mengetahui waktu yang tersedia, setiap siswa hendaknya merencanakan penggunaan waktu itu dengan jalan menetapkan macam-mcam mata pelajaran berikut urut-urutannya yang harus dipelajari setiap hari.

d) Setiap siswa perlu pula menyelidiki bilamana dirinya dapat belajar dengan hasil yang baik. Setelah ini diketahui, mata pelajaran yang dianggap tersukar hendaknya dipelajari pada waktu optimum. Selanjutnya mata pelajaran yang akan dipelajari diurutkan dari yang tersukar sampe yang termudah. Saat di mana badan dan pikiran sudah letih hendaknya dipergunakan untuk mempelajari mata pelajaran yang paling gampang.

e) Bila waktu agak terbatas, berilah jatah waktu tertentu bagi setiap mata pelajaran dan kemudian belajar lah dengan penuh konsentrasi dalam batas waktu yang telah ditentukan itu.

f) Berhentilah dengan waktu, setiap siswa hendaknya jangan banyak beragu-ragu untuk memulai apa saja yang perlu dilakukannya. Dalam belajar mulailah dengan seketika dan selesaikan secepat mungkin.

g) Bagi yang mereka bekerja biasanya waktu antara jam 05.00-07.00 merupakan waktu yang terbaik untuk belajar secara intensif.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar adalah keteraturan memanfaatkan waktu dalam rangka mendapatkan suatu perubahan yang dinyatakan sebagai pengetahuan, kecakapan dan sikap yang bersifat permanen.

Posting Komentar untuk "Tentang Kedisiplinan Belajar"