Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw - Jigsaw adalah salah satu dari metode-metode kooperatifyang paling fleksibel. Model Jigsaw merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik” pertukaran dari kelompok ke kelompok” dengan suatu perbedaan penting (Silberman, 2009 : 168).

Menurut Arends (Kesuma, 2013 : 15) Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen, dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajar, dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Lie (Kesuma, 2013 : 1), Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaranya sendiri dan orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian , siswa saling bergantung satu sama lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk materi yang ditugaskan.

Perwakilan anggota (Tim Ahli) dari beberapa tim yang berbeda namun memiliki topik yang sama bertemu untuk berdiskusi dan saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian, siswa-siswi itu kembali kepada tim asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya yang lain tentang apa yang mereka pelajari pada pertemuan tim ahli.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal adalah kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dar beberapa ahl.sedangkan kelompok ahli adalah kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda, yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubugan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal, (Kusuma, 2013:15).

Trianto (2011:73), Langkah-langkah model Jigsaw adalah : sebagai berikut:
  • Siswa dikelompokan ke dalam 5-6 anggota tim.
  • Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
  • Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
  • Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian atau sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (Kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
  • Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap onggota lainya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
  • Tiap tim ahli mempresentasekan hasil diskusi.
  • Guru memberi efaluasi
  •  Penutup
  • Pemberian hadiah.
 Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut :
  •  Bahwa belajar kooperatif dapat mengembangkan tingkah laku dan hubungan yang baik antar peserta didik.
  • Mengembangkan kemampuan akademis peserta didik.
  • Peserta didik lebih banyak belajar dari teman mereka.
  • Bahwa interaksi yang terjadi dlam bentuk kooperatif dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual peserta didik.
Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut:
  • Pembelajaran oleh teman sendiri, akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam memahami suatu konsep yang didiskusikan bersama dengan peserta didik lain.
  • Sulit meyakinkan peserta didik untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman.
  • Membutuhkan waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
  • Pada kelas yang besar ( lebih dari 40 peserta didik ) sangat sulit, tapi bisa di atasi.
  • Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tipe Kooperatif Tipe Jigsaw

Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu :

1. Prinsip Ketergantungan Positif.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, keberhasilan belajar sangat tergantung pada setiap anggota dalam melakukan kerja sama dalam kelompok belajar.

2. Tanggung Jawab Perseorangan

Keberhasilan kelompok tergantung pada setiap individu maka setiap kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan topik yang ditugaskan.

3. Tatap Muka.

Pembelajaran tipe Jigsaw memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberi informasi dan saling membelajarkan setiap topik yang ditugaskan guru.

4. Komunikasi

Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat berkomunikasi dan partisipasi aktif. Ketrampilan komunikasi perlu diperhatikan disetiap anggota untuk menentukan keberhasilan kelompok.

5. Evaluasi Proses Kelompok

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dan lebih efektif.

Posting Komentar untuk "Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw "