Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beberapa Model Pembelajaran Efektif dalam Pendekatan Pembelajaran Kooperatif

Beberapa Model Pembelajaran Efektif  dalam Pendekatan Pembelajaran  Kooperatif - Secara umum, pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memandang proses belajar mesti dilakukan secara bersama-sama. Pembelajaran Kooperatif memiliki banyak ragam Model.  Banyaknya model pembelajaran yang  dikembangkan oleh para ahli disebabkan perbedaan karakteristik siswa baik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, cara belajar yang bervariasi antara siswa satu dengan yang lainnya.

Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu modelpembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran (student oriented). Dengan suasana kelas yang demokratis, yangsaling membelajarkan memberi kesempatan peluang lebih besardalam memberdayakan potensi siswa secara maksimal. Menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2009:15) mengemukakan pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran.

Pengertian Model Pembelajaran


Agus Suprijono (2009: 46)  dan Winataputra (1997:78) mendefinisikan model pembelajaran sebagai pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran merupakan semacam kerangka konseptual yangmenggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.  Dengan demikian Model Pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merancang dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar .

Kriteria Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang baik Menurut Nieveen (Trianto, 2009:25),  jika model pembelajaran valid, praktis dan juga efektif.
  1. Sahih (valid), aspek validitas dikaitkan dengan dua hal,yaitu: Apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritis yang kuat; dan Apakah terdapat konsistensi internal
  2. Praktis, aspek kepraktisannya hanya dapat dipenuhi jika:. Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan; Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan
  3. Efektif,  jika  Ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa model tersebut efektif; Secara oprasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan

Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Rumini dkk (1995:12) dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan, yaitu diantaranya :

1) Team Game Tournament (TGT)

Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk saling membantu dalam memahami materi dan mengerjakan tugas sebagai sebuah kelompok dan dipadu dengan kompetensi antaranggota dalam bentuk permainan.

2) Student Team Achievement Division (STAD)

Siswa berada dalam kelompok kecil dan mengguanakan lembaran kerja untuk menguasai suatu materi pelajaran. Mereka saling membantu satu sama lain.

3) Jigsaw

Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat heterogen.Bahan pelajaran dibagi-bagi dalam setiap anggota kelompok dan mereka mempelajari materi yang sama berkumpuluntuk berdiskusi materi yang sama,berkumpul untuk berdiskusi dan kembali ke kelompok semula untuk mempelajari materi yang telah mereka kuasai kepada anggota kelompoknya.

4) Group investigation (GI)

Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menanggapi berbagai macam proyek kelas. Setiap kelompok membagi topic menjadi sub topic- sub topic, kemudian setiap anggota kelompok menggunakan kegiatan meneliti untuk mencapai tujuan kelompoknya.

Sedangkan menurut Isjoni (2009:74-88), membagi pembelajaran kooperatif yakni:

1) STAD

Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Pada proses pembelajarannya, pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui 5 tahapan meliputi:

· Tahap penyajian materi
· Kerja kelompok
· Tes individu
· Penghitungan skor pengembangan individu
· Pemberian penghargaan kelompok

2) Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran dengan jigsaw yakni adanya kelompok asal dan kelompok ahli dalam kegiatan belajara mengajar. Setiap siswa dari masing-masing kelompok yang memegang materi yang sama berkumpul dalam satu kelompok baru yakni kelompok ahli. Masing-masing kelompok ahli bertanggung jawab untuk sebuah materi atau pokok bahasan . setelah kelompok ahli selesai mempelajari satu topik materi keahliannya, masing-masing siswa kembali ke kelompokasal mereka untuk mengajarkan materi keahliannya kepada temantemannya dalam satu kelompok diskusi.

3) TGT

Team Game Tournament (TGT) adalah tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswanya dalam kelompok-kelompok belajar dengan adanya permainan pada setiap meja turnamen. Dalam permainan ini digunakan kartu yang berisi soal dan kunci jawabannya. Setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya, dan masing-masing ditempatkan ada meja turnamen. Cara memainkannya dengan membagikan kartu-kartu soal, pemain mengambil kartu dan memberikannya kepada pembaca soal. Kemudian soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang hingga dapat menyelesaikan permainnnya.

4) GI

Group investigation (GI) merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. Keterlinatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai akhir pembelajaran akan memberi peluang siswa untuk lebih mempertajam gagasan. Dalam pelajaran inilah kooperatif memainkan peranannya dalam member kebebasan kepada pembelajar untuk berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif dan produktif.

5) Rotating Trio Exchange

Pada model pembelajaran ini, jumlah siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang. Pada setiap trio tersebut diberi pertanyaan yang sama untuk didiskusikan. Setiap anggota trio diberi nomor, kemudian berpindah searah jarum jam dan berlawanan jarum jam. Dan setiap trio baru diberi pertanyaan baru untuk didiskusikan.

6) Group Resume

Model ini menjadikan interaksi antar siswa lebih baik, dengan member penekanan bahwa mereka adalah kelompok yang bagus, dalam bakat dan kemampuannya di kelas. Setiap kelompok membuat kesimpulan dan mempresentasikan data-data setiap siswa dalam kelompok.