Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tugas IV Mata Kuliah Disain Pembelajaran Matematika I

Ethnomatematika Flores dan Sekitarnya. Etnomatematika adalah matematika yang diterapkan oleh kelompok budaya tertentu, kelompok buruh/petani, anak-anak dari masyarakat kelas tertentu, kelas-kelas profesional, dan lain sebagainya (Gerdes, 1994). Jika ditinjau dari sudut pandang riset maka etnomatematika didefinisikan sebagai antropologi budaya (cultural anropology of mathematics) dari matematika dan pendidikan matematika.






Di Sisi lain, "Universitas Flores memiliki visi Menjadi Universitas Unggul dan Terpercaya sebagai Mediator Budaya". Visi ini harus tercapai dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui capaian pembelajaran Prodi terkait Visi misi Institusi yaitu menghasilkan guru SD yang menjadi mediator budaya. Dan Capaian Prodi ini harus ditagihkan juga pada Mata Kuliah Disain Pembelajaran Matematika I.



Pada berbagai penelitian ditemukan bahwa banyak siswa yang tidak suka dengan matematika utamanya disebabkan karena jarak yang terlalu lebar antara pengalaman anak dan konsep matematika, padahal, anak lahir dari lingkungan budaya tertentu. Di sisi lain, anak anak suka dengan kegiatan bermain berbagai bentuk permainan tradisional dan dekat dengan praktik matematika informal yang ada pada lingkungannya.

Beberapa contoh permainan tradisional dan kearifan lokal yang didalamnya terdapat praktik-praktik matematika misalnya:



  1. Leluhur orang Manggarai NTT memiliki cara untuk membagi lahan sawah sehinnga ketika dipandang menyerupai sarang laba-laba. Areal persawahan di daerah manggarai sangat unik dan merupakan salah satu keindahan matematis.
  2. Anak-anak di wilayah Flores dan sekitarnya sering bermain mobil-mobilan. Di Kabupaten Ngada dikenal dengan "wi oto" (tarik mobil-mobilan) bisa dibuat dari material yang mudah ditemukan dan murah. Permainan ini memiliki fenomena naik dan turun yang merupakan fenomena untuk penjumlahan dan pengurangan.


Tantangannya adalah bagaimana mendesain pembelajaran matematika yang berbasis permainan tradisional atau praktik-praktik matematika yang ada pada budaya atau lingkungan tertentu. Oleh karenanya pemetaan terhadap fenomena matematis berbagai bentuk permainan tradisional dan kebiasaan kelompok masyarakat tertentu perlu dilakukan agar para calon guru memiliki kekayaan fenomena matematis dari budaya di lingkungannya yang suatu saat akan digunakan dalam pembelajaran matematika di kelas. Dengan dilaksanakannya pembelajaran berbasis budaya di kelas, maka secara tidak langsung, guru telah menjadi seorang mediator budaya.



Berdasarkan uraian di atas maka tugas yang perlu dilakukan oleh para mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Disain Pembelajaran Matematika I adalah sebagai berikut. 

(1)Temukan Seluruh Permainan Tradisional, kearifan lokal serta Adat Istiadat di Daerah Anda Masing masing yang menurut Anda Memiliki Fenomena Matematis yang berhubungan dengan materi matematika di SD.

(2)Buat dalam bentuk Makalah dengan Isi Makalah Sebagai Berikut.

BAB II ISI MAKALAH


A. Nama Permainan/budaya/kebiasaan dll

B. Deskripsi Permainan/budaya/kebiasaan dll

C. Fenomena Matematis Permainan/budaya/kebiasaan dll

D. Imlementasinya dalam Pembelajaran yang sesuai dengan Permainan/budaya/kebiasaan dll dalam bentuk perencanaan pembelajaran


(3)Dikumpulkan Minggu pertama bulan Nopember 2016 melalui email: gsbitorme@gmail.com

Posting Komentar untuk "Tugas IV Mata Kuliah Disain Pembelajaran Matematika I"