Mengenal Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
Mengenal Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project-Missouri Mathematics Project yang disingkat MMP merupakan salah satu model pembelajaran matematika. Menurut Manis (2004) model pembelajaran ini terdiri dari lima tahapan atau langkah yang terdiri dari review, pengembangan, latihan terkontrol, seatwork, dan penugasan/PR. Sintaks dari Model Pebelajaran MMP adalah sebagai berikut.
Krismanto (2003) mendeskripsikan langkah-langkah dari model pembelajaran MMP sebagai berikut.
a. Pendahuluan (review)
Guru dan Siswa mengingat kembali materi yang diajarkan sebelumnya (10 menit). Peninjauan diantaranya: PR, mencongak, atau membuat prakiraan serta pertanyaan bagi yang belum paham.
b. Pengembangan
Guru menyampaikan materi atau konsep serta ide baru yang akan diperluas. Guru memberitahu tujuan dari materi yang akan diajarkan atau tentang sasaran pelajaran. Dalam hal ini harus terjadi proses penjelasan materi dan diskusi interaktif antara guru dan siswa termasuk demonstrasi yang nyata. Guru menggunakan 50% waktu pelajaran untuk langkah pengembangan ini. Dalam tahap ini akan lebih baik jika dikombinasikan dengan latihan terkontrol yang dibimbing oleh guru sehingga meyakinkan siswa tentang materi yang diajarkan.
c. Kerja kooperatif (latihan terkontrol)
Dalam langkah kerja koopertaif ini siswa diminta mengerjakan sebuah soal atau biasa dalam bentuk LKS sambil guru mengamati jika terjadi salah konsep. Pada tahap ini tanggapan setiap siswa sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Agar waktu dan proses belajar lebih efisien langkah pengembangan dan latihan terkontrol dapat saling melengkapi. Lalu kemudian guru harus memasukkan rincian dari kegiatan belajar pada tahap ini yaitu tanggung jawab dan ganjaran dari kelompok serta individual berdasarkan pencapaian dari materi yang telah dipelajari pada tahap-tahap sebelumnya baik pencapaian siswa bekerja sendiri atau dalam kelompok belajar kooperatif.
d. Seat work (kerja mandiri)
Guru memberikan rangkaian soal dalam bentuk LKS dan siswa bekerja sendiri untuk berlatih mengerjakan soal tentang materi yang sedang diajarkan serta perluasan konsep yang disampaikan guru pada langkah pengembangan. Guru dalam hal ini juga melihat cara kerja siswa tersebut.
e. Penugasan (PR)
Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa bertujuan agar siswa belajar di rumah sehingga materi yang diajarkan dapat diperdalam oleh siswa. Pemberian PR di akhir proses belajar mengajar dan isi dari PR yang diberikan tersebut yaitu tentang materi pelajaran yang baru diajarkan.
Karakteristik Model Pembelajaran MMP
Karakteristik dari model pembelajaran MMP adalah terdapat lembar Tugas Proyek. Adanya tugas proyek ini yang disusun secara khusus oleh guru dimaksudkan adalah untuk memperbaiki cara berkomunikasi, bernalar, terampil mengambil keputusan serta memecahkan masalah sendiri (Rohani, 2004).
Tugas proyek ini dapat diberikan pada langkah seatwork (mandiri) atau pada latihan terkontrol (kelompok). Sehingga tugas proyek ini adalah suatu tugas yang menuntut siswa untuk menghasilkan dan memperluas sesuatu (konsep baru) dari diri siswa sendiri dan juga melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal yang luas dan berkaitan dengan kehidupan yang berhubungan tentang materi yang sedang diajarkan karena tugas proyek ini akan benar-benar mendapat bimbingan atau kontrol penuh dari guru. Harapan dari adanya tugas proyek ini adalah sebagai berikut (Rohani, 2004):
a. Belajar Kooperatif
Dalam belajar kooperatif adanya prinsip ketergantungan positif yaitu dalam hal belajar kooperatif, usaha yang dilakukan kelompok akan mempengaruhi penyelesaian tugas yang diberikan kepada kelompok tersebut,terdapat interaksi tatap muka yaitu memberi kesempatan yang luas kepada setiap anggota-anggota kelompok untuk saling berinteraksi dan bertukar pikiran untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota-anggota kelompok lain, adanya partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi dan berkomunikasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran serta terdapat tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat bergantung dari masing-masing anggota kelompoknya.
b. Kemandirian Siswa
Dalam hal ini siswa diharapkan mampu mengerjakan tugas dan latihan yang berupa lembar kerja proyek yang diberikan oleh guru secara sendiri dan penuh dengan rasa tanggung jawab terhadap tugas proyek tersebut. Dengan adanya kemandirian dari siswa tersebut maka siswa tersebut telah menerapkan konsep gaya belajar mandiri.
Daftar Pustaka
Krismanto, M.Sc. 2003. Beberapa Teknik, Model dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. PPPG Matematika. Yogyakarta.
Manis, IN. 2014. Skripsi. Hasil belajar siswa pada meteri operasi hitung bentuk aljabar dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project. Universitas Negeri Manado.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan pengajaran dikelas. Jakarta: Rineka Cipta
Widhiarto. (n.d.). Model-Model Pembelajaran Matematika SMP.
a. Pendahuluan (review)
Guru dan Siswa mengingat kembali materi yang diajarkan sebelumnya (10 menit). Peninjauan diantaranya: PR, mencongak, atau membuat prakiraan serta pertanyaan bagi yang belum paham.
b. Pengembangan
Guru menyampaikan materi atau konsep serta ide baru yang akan diperluas. Guru memberitahu tujuan dari materi yang akan diajarkan atau tentang sasaran pelajaran. Dalam hal ini harus terjadi proses penjelasan materi dan diskusi interaktif antara guru dan siswa termasuk demonstrasi yang nyata. Guru menggunakan 50% waktu pelajaran untuk langkah pengembangan ini. Dalam tahap ini akan lebih baik jika dikombinasikan dengan latihan terkontrol yang dibimbing oleh guru sehingga meyakinkan siswa tentang materi yang diajarkan.
c. Kerja kooperatif (latihan terkontrol)
Dalam langkah kerja koopertaif ini siswa diminta mengerjakan sebuah soal atau biasa dalam bentuk LKS sambil guru mengamati jika terjadi salah konsep. Pada tahap ini tanggapan setiap siswa sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Agar waktu dan proses belajar lebih efisien langkah pengembangan dan latihan terkontrol dapat saling melengkapi. Lalu kemudian guru harus memasukkan rincian dari kegiatan belajar pada tahap ini yaitu tanggung jawab dan ganjaran dari kelompok serta individual berdasarkan pencapaian dari materi yang telah dipelajari pada tahap-tahap sebelumnya baik pencapaian siswa bekerja sendiri atau dalam kelompok belajar kooperatif.
d. Seat work (kerja mandiri)
Guru memberikan rangkaian soal dalam bentuk LKS dan siswa bekerja sendiri untuk berlatih mengerjakan soal tentang materi yang sedang diajarkan serta perluasan konsep yang disampaikan guru pada langkah pengembangan. Guru dalam hal ini juga melihat cara kerja siswa tersebut.
e. Penugasan (PR)
Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa bertujuan agar siswa belajar di rumah sehingga materi yang diajarkan dapat diperdalam oleh siswa. Pemberian PR di akhir proses belajar mengajar dan isi dari PR yang diberikan tersebut yaitu tentang materi pelajaran yang baru diajarkan.
Karakteristik Model Pembelajaran MMP
Karakteristik dari model pembelajaran MMP adalah terdapat lembar Tugas Proyek. Adanya tugas proyek ini yang disusun secara khusus oleh guru dimaksudkan adalah untuk memperbaiki cara berkomunikasi, bernalar, terampil mengambil keputusan serta memecahkan masalah sendiri (Rohani, 2004).
Tugas proyek ini dapat diberikan pada langkah seatwork (mandiri) atau pada latihan terkontrol (kelompok). Sehingga tugas proyek ini adalah suatu tugas yang menuntut siswa untuk menghasilkan dan memperluas sesuatu (konsep baru) dari diri siswa sendiri dan juga melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal yang luas dan berkaitan dengan kehidupan yang berhubungan tentang materi yang sedang diajarkan karena tugas proyek ini akan benar-benar mendapat bimbingan atau kontrol penuh dari guru. Harapan dari adanya tugas proyek ini adalah sebagai berikut (Rohani, 2004):
- Menuntut siswa menjadi lebih kreatif dalam mengintegrasikan pengetahuan mereka dan keterampilan mereka,
- Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk merumuskan pertanyaan mereka sendirian lalu mencoba menjawabnya,
- Memberikan siswa berbagai macam bentuk masalah sebagai cara alternatif mendemonstrasikan materi pembelajaran dan kompetensi siswa itu sendiri,
- Memberikan sebuah kesempatan kepada para siswa untuk saling berinteraksi secara positif dan diskusi dengan teman sekelasnya, dan
- Memberikan forum dan kesempatan bagi siswa untuk saling berbagi pengetahuan dan kepandaian mereka dengan temannya.
a. Belajar Kooperatif
Dalam belajar kooperatif adanya prinsip ketergantungan positif yaitu dalam hal belajar kooperatif, usaha yang dilakukan kelompok akan mempengaruhi penyelesaian tugas yang diberikan kepada kelompok tersebut,terdapat interaksi tatap muka yaitu memberi kesempatan yang luas kepada setiap anggota-anggota kelompok untuk saling berinteraksi dan bertukar pikiran untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota-anggota kelompok lain, adanya partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi dan berkomunikasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran serta terdapat tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat bergantung dari masing-masing anggota kelompoknya.
b. Kemandirian Siswa
Dalam hal ini siswa diharapkan mampu mengerjakan tugas dan latihan yang berupa lembar kerja proyek yang diberikan oleh guru secara sendiri dan penuh dengan rasa tanggung jawab terhadap tugas proyek tersebut. Dengan adanya kemandirian dari siswa tersebut maka siswa tersebut telah menerapkan konsep gaya belajar mandiri.
Daftar Pustaka
Krismanto, M.Sc. 2003. Beberapa Teknik, Model dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. PPPG Matematika. Yogyakarta.
Manis, IN. 2014. Skripsi. Hasil belajar siswa pada meteri operasi hitung bentuk aljabar dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project. Universitas Negeri Manado.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan pengajaran dikelas. Jakarta: Rineka Cipta
Widhiarto. (n.d.). Model-Model Pembelajaran Matematika SMP.
Posting Komentar untuk "Mengenal Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project"
Pembaca boleh bebas berkomentar selama isi komentar berhubungan dengan isi postingan, menggunakan kalimat yang santun dan berguna bagi pengembangan blog ini.