Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengenalan Bangun Datar di Sekolah Dasar

Pengenalan Bangun Datar  di Sekolah Dasar -Bangun data di sekolah dasar diperkenalkan mulai dari titik, garis, ruas garis, sinar garis, kurva. Salah satu jenis kurva adalah  kurva tertutup sederhana. Bangun datar yang dipelajari di sekolah dasar merupakan bagian dari kurva tertutup sederhana yang meliputi segitiga, segiempat, segibanyak dan lingkaran.

A. Segitiga

1. Macam-macam Segitiga

Segitiga adalah bangun datar yang terjadi dari tiga ruas garis yang dua-dua bertemu ujungnya. Tiap ruas garis yang membentuk segitiga disebut sisi. Pertemuan ujung-ujung ruas garis disebut titik sudut.

1. Pembagian atas dasar besar sudut-sudutnya :

a. Segitiga lancip adalah segitiga yang ke tiga sudutnya lancip.
b. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku.
c. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya tumpul.

2. Pembagian atas dasar panjang sisinya :

a. Segitiga sebarang adalah segitiga yang ketiga sisinya berbeda.
b. Segitiga samakaki adalah segitiga yang tepat dua sisinya sama panjang.
c. Segitiga samasisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.

B. Segiempat

Sebagai pembukaan, guru dapat memperlihatkan sebuah model segiempat sebarang dari kawat dan kemudian menyuruh siswa “menelusuri” segiempat itu dengan sebuah jari, kemudian siswa diminta untuk menceritakan hasil pengamatannya yaitu: Segiempat mempunyai empat sisi, sisi-sisinya garis lurus, mempunyai empat sudut, semua sisinya tidak sama panjang, ruas garis-ruas garis yang membentuk segiempat dinamakan sisi, perpotongan ruas garis-ruas garis disebut titik sudut, sudut dibentuk oleh dua ruas garis yang bertumpu pada satu titik yang sama, segiempat diberinama menurut titik-titik sudutnya secara berurutan.

Adapun bangun segiempat sebarang tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Macam-macam segiempat

Ada bermacam-macam segiempat berdasar unsur-unsurnya, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku, atau persegi adalah belahketupat yang salah satu sudutnya siku-siku, atau persegi adalah persegi panjang yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang.

b. Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-siku atau jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku.

c. Jajargenjang adalah segiempat yang sisi-sisinya sepasang-sepasang sejajar , atau segiempat yang memiliki tepat dua pasang sisi yang sejajar.


d. Belahketupat adalah segiempat yang keempat sisi-sisinya sama panjang, atau belahketupat adalah jajargenjang yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang, atau belahketupat adalah layang-layang yang keempat sisi-sisinya sama panjang.

e. Layang-layang adalah segiempat yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang, sedangkan kedua sisi yang lain juga sama panjang.

f. Trapesium adalah segiempat yang dua sisinya sejajar dan dua sisi yang lainnya tidak sejajar.


Pada umumnya ada dua macam trapesium:

1) Trapesium samakaki adalah trapesium yang kedua sisinya sejajar dan kedua kakinya atau sisi tegaknya sama panjang, serta sudut-sudutnya tidak ada yang siku-siku.

2) Trapesium siku-siku: adalah trapesium yang salah satu sudutnya siku-siku.


Macam-macam segiempat dan hubungannya satu sama lain dapat digambarkan dengan skema berikut:

Adapun bentuk-bentuk segiempat tersebut dapat juga diperkenalkan kepada siswa melalui peragaan dengan menggunakan:  Model-model bangun datar yang relevan,  Papan berpaku dengan kelengkapannya berupa karet gelang, Kertas berpetak, Kertas bertitik.

Dengan menggunakan papan berpaku diharapkan siswa dapat berlatih untuk menunjukkan pelbagai macam bentuk segiempat, bahkan bangun datar yang lain yang sisinya berupa garis lurus. Untuk siswa secara perorangan dapat melaksanakannya pada sehelai kertas berpetak atau kertas bertitik.

C. Lingkaran

Perhatikan tutup toples, tutup gelas, piring, dan kaleng susu. Dari berbagai model lingkaran yang belum diketahui titik pusatnya tersebut siswa mengamati ciri-ciri dari lingkaran. 

Langkah pertama yang dilakukan siswa adalah menjiplak berbagai model lingkaran tadi di atas kertas dengan menggunakan alat tulis seperti spidol. 

Setelah terbentuk lingkaran, kemudian kertas dilipat sehingga busur lingkarannya saling berimpit, dari hasil lipatan tadi diperoleh garis tengah yang pertama. 

Langkah selanjutnya dengan melipat kembali hasil lipatan yang pertama tadi, diperoleh garis tengah yang kedua. Setelah dilipat dua kali dan dibuka maka terlihatlah dua garis tengah yang berpotongan. Hasil perpotongan tadi merupakan titik pusat lingkaran (titik O). 

Dengan cara ini titik pusat dari berbagai model lingkaran didapat, siswa dapat mengamati bahwa jika pusat lingkaran disebut O, ternyata setiap titik pada lingkaran itu berjarak sama dari titik O. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa:“lingkaran adalah bangun datar yang sisinya selalu berjarak sama dengan titik pusatnya, atau lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang terletak pada suatu bidang, dan berjarak sama terhadap titik tertentu.” Titik tertentu tadi disebut pusat lingkaran.

Baca Juga:

Unsur-Unsur Lingkaran
Cara Mengenalkan Keliling Lingkaran di SD
Cara Mengenalkan Luas Lingkaran di SD