Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Latar Belakang PTK :“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya pada Siswa Kelas V SDK Watuneso Melalui Penerapan Metode Eksperimen”.

Contoh Latar Belakang PTK :“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya pada Siswa Kelas V SDK Watuneso Melalui Penerapan Metode Eksperimen” - Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Fenomena tersebut mengakibatkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu diantaranya bidang pendidikan. Untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan adalah usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, salah satunya adalah perbaikan proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran sebagai bagian dari proses pendidikan, sering mendapatkan beberapa masalah yang menjadi penghambat majunya pendidikan. Diantaranya adalah kurangnya motivasi belajar siswa, yang berakibat pada rendahnya hasil belajar, sehingga berakibat pada rendahnya mutu lulusan sekolah. Hal ini merupakan masalah yang harus dicarikan solusinya.

Solusi yang harus dicarikan bagaimana guru bertanggu tanggung jawab atas tugasnya yang berupaya merangsang motivasi belajar siswa dan berupaya pula menguasai materi pelajaran serta strategi yang lebih efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu strategi seorang guru untuk meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar siswa adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

Penggunaan metode mengajar yang tepat, merupakan suatu alternatif mengatasi masalah rendahnya daya serap siswa terhadap pelajaran Ipa, guna meningkatkan mutu pengajaran. Penerapan suatu metode pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan, keefesienan dan kecocokannya dengan karakteristik materi pelajaran serta keadaan siswa yang meliputi kemampuan, kecepatan belajar, minat, waktu yang dimiliki dan keadaan sosial ekonomi siswa sebagai obyek.

Pembelajaran di sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran IPA, terkadang guru masih menemukan masalah yakni kurangnya minat siswa dalam mempelajarinya karena dalam pembelajaran IPA selama ini identik dengan pembelajaran yang didominasi kegiatan menghafal. SDK Watuneso merupakan sekolah yang memiliki masalah dalam proses pembelajaran IPA selama ini, dimana dalam pembelajaran IPA, guru masih menerapkan pembelajaran konvensional. Hal ini mengakibatkan siswa tidak mampu mengembangkan pemahaman IPA yang seharusnya mudah jika dalam pembelajaran menerapkan metode yang tepat, misalnya metode eksperimen. penerapan metode eksperimen mengharapkan siswa secara langsung aktif dalam kegiatan melihat fenomena-fenomena alam yang merupakan bagian dari IPA. Beberapa masalah pembelajaran di atas, mengakibatkan pembelajaran IPA kurang begitu menarik bagi siswa.

Berdasarkan data perolehan nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) siswa kelas V SDK Watuneso tiga tahun terakhir, mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang relatif rendah. Begitu pula data perolehan nilai tes formatif IPA di kelas V SDK Watuneso tahun ajaran 2013/2014 masih banyak siswa yang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu minimal 70% siswa memperoleh nilai ≥ 70. Jumlah 32 siswa kelas V hanya 17 siswa yang memperoleh nilai ≥ 70, atau hanya 53,12% yang tuntas belajar, sedangkan 15 siswa lainnya atau 46,88% masih berada di bawah ketuntasan belajar, akibatnya mereka harus belajar remedial. Untuk mengatasi hal ini metode eksperimen perlu dicobakan dalam pembelajaran IPA karena dalam pelaksanaannya siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Pengalaman siswa ketika melakukan kegiatan eksperimen dapat menumbuhkan motivasi tersendiri untuk belajar lebih baik sehingga tujuan pembelajaran dan target KKM secara klasikal dapat tercapai.

Metode eksperimen dapat diartikan sebagai suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum. Dengan penerapan model pembelajaran tersebut diharapkan dapat memberikan nuansa baru dalam kinerja guru dalam mengoptimalkan aktivitas belajar siswa sehingga kemampuan untuk memahami dan mengembangkan materi pelajaran pada siswa meningkat dan pada akhirnya hasil belajar siswa juga akan meningkat.

Berdasarkan uraian tersebut penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya pada Siswa Kelas V SDK Watuneso Melalui Penerapan Metode Eksperimen”.

Posting Komentar untuk "Contoh Latar Belakang PTK :“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya pada Siswa Kelas V SDK Watuneso Melalui Penerapan Metode Eksperimen”."