Perkembangan IPA
Perkembangan IPA. Telah dibahas sebelumnya pada artikel bahwa sifat dasar manusia adalah manusia mempunyai sifat keingintahuan yang tinggi. Hal itulah yang menyebabkan manusia selalu ingin mencari jawaban untuk menjelaskan tentang fenomena alam. Fenomena alam misalnya: terjadinya guntur dan petir, meninggalnya orang yang tidur di bawah pohon besar pada malam hari. Dalam upaya mencari jawaban yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena
alam, maka maka manusia perlu melakukan pengamatan atau penelitian yang terus menerus.
Untuk melakukan penelitian maka diperlukan landasan pengetahuanatau teori yang
sudah ada. Sebaliknya berdasarkan data penelitian yang diperoleh maka
dimungkinkan mendapatkan jawaban atas pertanyaan maupun teori baru yang
menjelaskan fenomena yang diteliti. Dengan demikian inti dari
perkembangan ilmu adalah penelitian yang dikelilingi atau didukung oleh
landasan-landasan ilmu. Landasan ilmu yang paling rendah stratanya dikenal
sebagai hipotesis.
Hipotesis yaitu berupa dugaan atau prediksi yang diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab masalah penelitian yang sedang dilakukan.Baca Juga:
- Bagaimana Sampai Terjadi Petir dan Guntur ?
- Mengapa Alat Penangkal Petir Wajib Terpasang Pada Suatu Gedung Bertingkat ?
- Mengapa Suara Lebih Jelas Terdengar pada Malam Hari
Ilmu pengrtahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad
pertengahan (abad 15-16). Pengembangan tersebut sedikti lebih pesat
terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan
penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan seklaigus
mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini. Penemuan ini
sangat dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu penelitian (teropong
bintang) yang lebih baik. Periode ini dikenal sebagai permulaan abad ilmu
pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau
eksperimen. Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga mempengaruhi cara
berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai terjadinya revolusi
industri pada abad ke-19.
Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep
fisika kuantum dan relativtas pada awal abad ke-20. Konsep “modern” ini
mempengaruhi konsep IPA keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu dilakukan
revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran
modern. Dengan demikian terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang
telaahannya bersifat makroskopik, dan IPA modern yang bersifat
mikroskopik. Dengan demikian penggolongan IPA “klasik” dan IPA “modern”
sama sekali sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang
ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir,
cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu
yang sangat besar akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu
maupun perangkat computer yang semakin cepat dan canggih.
Posting Komentar untuk "Perkembangan IPA"
Pembaca boleh bebas berkomentar selama isi komentar berhubungan dengan isi postingan, menggunakan kalimat yang santun dan berguna bagi pengembangan blog ini.