Sistematika Proposal PTK: Latar Belakang Masalah

Sistematika Proposal PTK: Latar Belakang Masalah - Uraian latar belakang masalah merupakan unsur yang sangat penting dalam PTK. Uraian tersebut mendeskripsikan permasalahan riil yang dialami oleh guru dalam pembelajaran. Secara umum, masalah biasanya muncul disebabkan oleh tiga faktor. (1) Masalah berkaitan dengan karakter mata pelajaran atau pokok bahasan dari mata pelajaran tersebut yang menimbulkan kesulitan bagi siswa. Kesulitan-kesulitan ini, oleh guru harus dicermati tingkat kesulitannya dan dicarikan solusi secara khusus melalui PTK. (2) Masalah berkaitan dengan faktor internal siswa. Termasuk dalam masalah ini, misalnya kurangnya minat dan bakat siswa terhadap pelajaran, rendahnya motivasi belajar, dan rendahnya hasil belajar siswa, semuanya memerlukan penanganan secara profesional melalui PTK. (3) Masalah yang berkaitan dengan faktor internal guru. Termasuk dalam hal ini, adalah penguasaan guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan kurang dan penguasaan guru dalam mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengelola, dan mengevaluasi proses dan sumber belajar kurang. Faktor-faktor internal guru tersebut juga memerlukan refleksi secara obyektif dan melakukan tindakan sebagai akibat dorongan dari dalam diri untuk melakukan perbaikan diri yang akan bermuara pada peningkatan mutu pelayanan, proses, dan hasil belajar siswa. 

Secara metodologis, ada enam pertanyaan yang jawabannya akan menuntun dalam penyusunan latar belakang masalah PTK, yaitu:

a.  Apa yang menjadi harapan ?

b.  Apa kenyataan yang terjadi ?

c.  Apa kesenjangan yang dirasakan ?

d.  Apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan ?

e.  Tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi kesenjangan ?

f. Apa kekuatan (kelebihan) tindakan yang dilakukan tersebut dalam mengatasi kesenjangan itu ? 

Jawaban enam pertanyaan itu selanjutnya harus ditulis di dalam latar belakang dan diwujudkan dalam tiga bagian pokok isi latar belakang, yaitu ;

a. Data riil jawaban pertanyaan a, b, c dan d tentang identifikasi masalah pembelajaran dinyatakan dengan angka (dapat pula dalam %) atau dinyatakan dalam data kualitatif. Misalnya dengan angka; KKM Matematika ditetapkan 70, tetapi rata-rata hasil belajar siswa hanya 56. Atau siswa yang mencapai KKM hanya 40%. Secara kualitatif pernyataannya adalah; minat belajar matematika rendah, keatifan belajar rendah dan sebagainya. Tetapi akan lebih baik apabila data kualitatif di dikuantifikasi atau diangkakan dengan menggunakan teknik pengukuran, agar memudahkan dalam menyusun indikator pencapaian tindakan.

b. Alasan mengapa permasalahan pembelajaran di kelas itu segera diatasi. Kemukakan dampak yang akan terjadi apabila masalah itu tidak segera diatasi.

c. Jawaban pertanyaan e dan f adalah mengemukakan alasan memilih tindakan pembelajaran yang kreatif-inovatif tertentu, terutama kelebihan atau kemampuannya mengatasi masalah pembelajaran itu. Akan lebih meyakinkan kalau disertai rekomendasi (rujukan) dari ahli (teori) dan atau dari hasil penelitian terdahulu yang relevan. 

Berbagi :