Prinsip-Prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran agar anak tidak takut dan membenci matematika
Prinsip-Prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran agar anak tidak takut dan membenci matematika - Sudah menjadi anggapan umum bahwa matematika sulit, membosankan sehingga banyak orang yang takut untuk mempelajarinya. Bahkan siswa yang taumatis belajar matematika sampai membenci matematika. Oleh karenanya, pembelajaran matematika perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu diaplikasikan dalam pembelajaran.
Prinsip-prinsip di bawah ini dapat merubah paradigma berpikir anak tentang matematika dan dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi mereka. Implementasi prinsip-prinsip pembelajaran secara benar dapat meningkatkan kecintaan anak terhadap matematika.
Berikut ini prinsip-prinsip pembelajaran yang dapat diimplementasikan oleh guru untuk pembelajaran matematika yang bermakna dan menyenangkan.
Prinsip-prinsip di bawah ini dapat merubah paradigma berpikir anak tentang matematika dan dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi mereka. Implementasi prinsip-prinsip pembelajaran secara benar dapat meningkatkan kecintaan anak terhadap matematika.
Berikut ini prinsip-prinsip pembelajaran yang dapat diimplementasikan oleh guru untuk pembelajaran matematika yang bermakna dan menyenangkan.
#1. Anak bukan Orang Dewasa
Perlu diingat bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu sehingga cara berpikir mereka akan sangat berbeda dari cara berpikir guru sebagai orang dewasa.#2. Pikiran anak anak masih bersifat Konkrit
Anak anak akan dapat belajar dengan baik jika menggunakan benda-benda kongkrit.Oleh karenanya, penggunaan alat peraga, serta masalah kontekstual yang dekat dengan keseharian anak akan sangat penting bagi proses awal belajar matematika.
#3.Pembelajaran Matematika Haruslah Berbasis Aktivitas
Guru harus berperan penting guna memfasilitasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena dengan hanya mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.#4. Menggunakan pengetahuan informal atau pengetahuan awal siswa.
Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengalaman atau informasi baru dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki anak. Pengetahuan awal siswa dapat berupa pengalaman siswa sehari-hari yang ada kaitannya dengan matematika yang akan dipelajari.
Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
#5. Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar menghafal.
Agar bermakna, informasi baru harus disesuaikan dandihubungkan dengan pengetahuan yang telahdimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa.
#6. Pembelajaran harus bisa memfasilitasi seluruh siswa
Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajra siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal, dan sebagainya.
Itulah prinsip-prinsip yang perlu guru terapkan dalam pembelajaran matematika agar ketakutan anak terhadap matematika dan pembelajarannya dapat direduksi sehingga mereka bisa sukses untuk belajar matematika di tingkat yang lebih tinggi.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Prinsip-Prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran agar anak tidak takut dan membenci matematika"
Pembaca boleh bebas berkomentar selama isi komentar berhubungan dengan isi postingan, menggunakan kalimat yang santun dan berguna bagi pengembangan blog ini.