Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Tahap-Tahap Perkembangan Pemahaman Anak Usia Sekolah Dasar dalam Belajar Geometri

Mengenal Tahap-Tahap Perkembangan Pemahaman Anak Usia Sekolah Dasar dalam Belajar Geometri-Geometri merupakan cabang matematika yang penting, oleh karenanya geometri sudah mulai diperkenalkan pada siswa sekolah dasar. Konsep geometri merupakan konsep yang abstrak, namun secara material, contoh konsep geometri mudah ditemukan di sekitar anak-anak.. Jika menilik Kurikulum yang berlaku di Indonesia, geometri di sekolah dasar terdiri atas bangun datar dan bangun ruang.

Pada bangun datar, ada dua konsep yang sangat mendasar, yaitu konsep luas dan konsep keliling. Pada pembahasan tentang bangun datar juga, siswa diperkenalkan tentang gagasan-gagasan dalam geometri seperti : titik, ruas garis, sinargaris, sudut dan kurva. Kurva meliputi kurva tertutup, kurva tidak tertutup, kurvasederhana, kurva tidak sederhana, kurva tertutup sederhana, kurva tertutup tidak sederhana, kurva tidak tertutup sederhana dan kurva tidak tertutup tidak sederhana.Selain itu, unsur-unsur bangun datar juga diperkenalkan misanya unsur-unsur persegi, unsur –unsur persegi panjang, unsur-unsur lingkaran dan lain-lain.

Sedangkan pada bangun ruang konsep yang mendasar adalah konsep volume. Selain itu juga diperkenalkan luas permukaan bangun ruang dengan terdahulunya memahami konsep jaring jaring bangun ruang, seperti: jaring-jaring kubus dan jaring-jaringbalok.

Agar konsep-konsep tersebut dapat dipahami dengan benar maka pembelajarannya disesuaikan dengan perkembangan pemahaman siswa. Sebagai seorang guru di SD, wajib mengenal tahap-tahap perkembangan pemahaman siswa menurut Van Hiele. Minimal mengenal tiga tahap pertama yang dialami anak usia SD yaitu tahap 0, tahap 1 dan tahap 2. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat merancang kegiatan-kegiatan pembelajaran geometri yang tepat.

Menurut teori Van Hiele, anak-anak akan melalui lima tahap perkembangan pemahaman dalam belajar geometri. Tahap-tahap ini serupa dengan tahap perkembangan kognitif Piaget. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut:

#1. Tahap 0 (pemvisualisasian), tahap ini merupakan tahap pengenalan dan penanaman gambar-gambar.


Tahap pemvisualisasian terjadi pada anak yang duduk di kelas-kelas rendah SD. Anak belajar mengenali dan menamai gambar-gambar bidang yang sering ditemui, misalnya persegi, segitiga, lingkaran, dan persegi panjang. Mereka juga dapat mengenali bentuk-bentuk sederhana bangun ruang, misalnya kubus, limas, kerucut, dan bola.

#2. Tahap 1 (analisis), tahap ini merupakan tahap penggambaran sifat-sifat


Pada tahap analisis, anak telah memiliki kemampuan dalam mendeskripsikan sifat-sifat. Misalnya suatu segitiga mempunyai tiga sisi dan tiga sudut. Persegi memiliki sudut siku-siku, sisi alas kerucut berbentuk lingkaran.

#3. Tahap 2 (kesimpulan/deduksi informal), tahap ini merupakan tahap pengklasifikasian dan penggeneralisasian melalui sifat-sifat


Pada tahap kesimpulan, anak telah duduk di kelas-kelas tinggi SD. Pada tahap ini siswa telah mampu mengklasifikasikan bentuk-bentuk berdasarkan karakteristiknya. Mereka sudah mengenal bahwa gambar yang memiliki empat sisi adalah segiempat. Segiempat ada yang bentuknya beraturan dan ada yang tidak. Mereka sudah dapat mengatakan bahwa suatu persegi adalah persegi panjang.

#4. Tahap 3 (kesimpulan/deduksi), tahap ini merupakan tahap perkembangan bukti melalui aksioma dan definisi

#5. Tahap 4 (rigor/ketat), pada tahap ini individu bekerja dalam berbagai sistem geometri


Berdasarkan tahap-tahap ini, guru dapat merencanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran geometri. Karena siswa masih duduk di SD, maka mereka mempelajari geometri tidak berdasarkan bukti-bukti deduktif, tetapi melalui kegiatan informal dengan benda-benda kongkret disekitar mereka.

Pemahaman konsep luas dan konsep volume sangat penting, karena penggunaan keduanya ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, konsep-konsep tersebut juga diperlukan dalam pembelajaran materi matematika yang lain pada jenjang pendidikan yang selanjutnya. Oleh karena itu konsep-konsep tersebut perlu dipahami dengan benar oleh siswa. Dalam pembelajaran geometri di sekolah dasar, penekanan terhadap siswa adalah bagaimana memahami konsep konsep tersebut dan menemukan rumus luas bangun-bangun datar serta rumus volume bangun-bangun ruang dengan menggunakan benda-benda kongkret.

Posting Komentar untuk "Mengenal Tahap-Tahap Perkembangan Pemahaman Anak Usia Sekolah Dasar dalam Belajar Geometri"