Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Guru Matematika Harus Memahami Sejarah Matematika ?

Mengapa Guru Matematika Harus Memahami Sejarah Matematika ? Ilmu matematika terus berkembang seiring dengan penemuan-penemuan bidang matematika oleh para ahli matematika. Banyak orang yang bertanya mengapa susah-susah mempelajari sejarah matematika ?

Artikel ini memberikan jawaban pertanyaan tersebut. Seperti sejarah pada umumnya, matematika memiliki sejarah panjang. Sejarah mengajarkan dan memberitahukan kepada kita bagaimana perjuangan para ahli matematika menemukan konsep matematika.

Banyak guru matematika yang tidak terlalu mempedulikan bagaimana sebuah konsep matematika ditemukan. Padahal, saat ini dianjurkan penggunaan pendekatan baru dalam pembelajaran matematika yang menekankan pada proses penemuan konsep matematika sendiri oleh siswa.

Siswa dilatih untuk menjadi penemu konsep matematika dan menyelesaikan masalah pada masannya. Oleh karena itu ketika mereka belajar matematika, siswa perlu merasakan bagaimana tahap demi tahap suatu konsep matematika ditemukan oleh para ahli. 

Karena konsep matematika yang dipelajari telah ditemukan oleh para ahli, para sisiwa dilatih seolah olah merekalah yang menemukan konsep matematika secara bertahap. Konsep matematika tidak disajikan dalam bentuk yang sudah jadi melainkan seolah olah ditemukan kembali (reinvetion)

Mereka dilatih untuk menjadi penemu atau inventor matematika di masa depan. Di sinilah letak pentingngya guru mempelajari sejarah matematika.

1.Pentingnya Sejarah Matematika

Sejarah mencatat bagaimana proses berfikir para ahli dalam upaya mereka  memahami pengalaman mereka yang kemudian diwujudkan dalam bentuk fakta, konsep atau prosedur-prosedur dalam matematika. Pengalaman para ahli matematika akan menjadi pelajaran besar bagi para guru untuk memfasilitasi reivention. Menjadikan siswa selayaknya ahli akan memotivasi siswa belajar dari sejarah untuk membentuk konsep matematika. 

Fauvel dalam Sahara(2013) menyebutkan beberapa fungsi sejarah matematika bagi Pelajaran Matematika baik sebagai materi, sebagai konteks maupun strategi pembelajaran.
  1. Sejarah sebagai bagian dari materi atau konten pembelajaran yang dapat diajarkan di sekolah yang dapat memotivasi siswa. Banyak nilai-nilai yang dapat diperoleh siswa dan siswi dalam mempelajari sejarah matematika seperti pantang menyerah serta berfikir kritis dan kreatif.
  2. Sejarah dapat berperan sebagai konteks materi pelajaran yang berarti bahwa guru dapat mengambil masalah –masalah yang telah diselesaikan oleh para ahli matematika yang disajikan secara menarik dan akan diselesaikan oleh pelajar. Hal ini sangat menarik karena selain siswa dapat menggunakan kemampuan problem solving, siswa juga dalam merasakan bagaimana emosi dari para matematikawan pada saat menyelesaikan masalah tersebut.
  3. Sejarah matematika dapat menjadi sumber strategi pembelajaran. Guru dapat belajar dari sejarah matematika dan menggunakan ide dari proses penemuan tersebut menjadi suatu strategi belajar mengajar yang menarik dan memotivasi siswa.

2. Pengaruh Positif Sejarah Matematika dalam Pembelajaran

Jika guru dapat memanfaatkan sejarah matematika dalam proses pembelajaran, akan berpengaruh positif terhadap mental dan sikap siswa terhadap matematika. Para Ahli (Janvis, Swets, Fauvel dalam Sahara (2013)) mengungkapkan bahwa sejarah matematika memberi pengaruh positif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, motivasi, dan interaksi pedagogis dalam pembelajaran matematika.

a. Pengaruh Positif sejarah matematika terhadap Kemampuan penyelesaian masalah


Sejarah matematika dapat memacu keterampilan menata informasi, menafsirkan secara kritis berbagai anggapan dan hipotesis, menulis secara koheren, mempresentasikan kerja, dan menempatkan suatu konsep pada level yang berbeda. Mempertajam ketrampilan problem solving, yang menjadi dasar untuk pemahaman yang lebih baik, membantu siswa membuat hubungan-hubungan matematika, dan membuat adanya interaksi antara matematika dengan lingkungan sosial.

b. Pengaruh Positif sejarah matematika terhadap Motivasi dan antusiasme


Sejarah matematika dapat menumbuhkan antusiasme dan motivasi siswa dalam belajar matematika. Belajar dari sejarah juga meminimalisir kecemasan matematika ketika para siswa  memahami fakta bahwa matematika adalah hasil aktivitas manusia dan para matematikawan tersebut berjuang untuk dapat menemukannya.

c. Pengaruh Positif sejarah matematika terhadap Interaksi Pedagogis


Perspektif sejarah dan perspektif matematika (struktur modern) saling melengkapi untuk memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang konsep dan teorema, serta bagaimana konsep-konsep saling berkaitan yang dapat memberikan guru inspirasi tentang bagaimana merancang pembelajaran yang lebih baik. Sejarah dapat memberi perspektif dan wawasan baru pada materi pembelajaran, bahkan memberi petunjuk bagi permasalahan yang mungkin dihadapi siswa saat mempelajari topik-topik tertentu. Sejarah memungkinkan siswa dan guru untuk berpikir dan berbicara tentang matematika dengan lebih bermakna. Sejarah mematahkan mitos tentang matematika dengan menunjukkan bahwa matematika adalah hasil karya manusia. Sejarah memperkaya kurikulum matematika. Ia memperdalam dan memperluas pengetahuan yang dibangun siswa di kelas matematika.

3.Integrasi Sejarah Matematika dalam Pembelajaran Matematika

Bercermin dari sejarah, maka guru dapat memanfaatkannya dalam pembelajaran yang nyata di dalam kelas. Berikut ini adalah saran pengintegrasian sejarah dalam pembelajaran yang disarikan dari beberapa tulisan (Sahara, 2013):

a. Menceritakan sejarah para matematikawan dalam menemukan konsep matematika. 


Pada saat pembelajaran baru dimulai atau dalam setiap sesi pembelajaran yang tepat, Guru dapat memanfaatkan nilai-nilai positif dari sejarah matematika, seperti semangat para matematikawan dan kisah hidupnya yang menarik, kegunaan matematika di berbagai bidang ilmu, serta persoalan--persoalan yang menarik dari sejarah matematika, semisal tentang teka-teki dan permainan. Penggunaan cerita menyenangkan tersebut dapat menginspirasi siswa dengan sentuhan cerita yang menyenangkan, membawa siswa pada cerita penemuan-penemuan matematika dan kebudayaan masa lalu. Menyebutkan atau menceritakan tentang matematikawan pada zaman dahulu secara menyenangkan serta menyediakan pengantar sejarah untuk konsep-konsep yang baru bagi siswa.

b. Menggunakan content masalah dalam sejarah matematika sebagai masalah matematika yang diberikan kepada siswa. 


Banyak masalah-masalah matematika yang telah diselesaikan oleh para ahli sangat erat kaitannya dengan masalah matematika yang dipelajari oleh siswa. Masalah-masalah  ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang memotivasi dan meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Misalnya terkait teka-teki Thales mengukur tinggi piramid atau mengukur jarak kapal, sejarah tali 3-4-5 di Mesir, saringan erastothenes untuk menemukan bilangan prima, sejarah Lou-Shu dari Cina dalam bentuk bujur sangkar ajaib, penemuan pecahan decimal oleh al-Kasyi, penggunaan Batang Napier dalam konsep perhitungan (perkalian), penggunaan sifat bilangan 9 dari Al-Khowarizmi, dan sebagainya. Guru juga dapat menjelaskan materi secara detail dengan menceritakan kepada siswa sejarah materi tersebut, bagaimana matematikawan menemukannya hingga menjadi konten matematika yang dipelajari saat ini.

c. Guru dapat menggunakan Sejarah matematika sebagai aktivitas pelengkap. 


Guru dapat membuat aktifitas yang menyenangkan yang merupakan kegiatan tambahan bagi siswa seperti melengkapi latihan-latihan di kelas atau di rumah dengan menggunakan tulisan-tulisan matematika dari zaman dahulu, aktivitas drama langsung dengan kegiatan refleksi interaksi matematika. Memacu kreasi tampilan poster atau proyek lain dengan topik-topik sejarah.

d. Guru dapat menggunakan sejarah matematika sebagai salah satu strategi pembelajaran dalam mengenalkan konsep matematika. 


Menggunakan masalah-masalah dari soal pada sejarah matematika yang telah diselesaikan oleh para ahli yang dapat digunakan oleh guru sebagai alternative pembelajaran. Dapat berupa mengeksplorasi miskonsepsi, kesalahan, atau pandangan lain pada zaman dahulu untuk membantu pemahaman dan penyelesaian kembali akan kesulitan kesulitan yang dijumpai oleh siswa pada masa sekarang. Siswa juga dapat diberikan kesempatan untuk membaca sejarah matematika kemudian diberikan kesempatan untuk mendiskusikan tentang bagaimana strategi para ahli dalam memecahkan suatu masalah.

Berdasarkan uraian di atas, sejarah matematika tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran matematika. Sejarah matematika selain sebagai matematika juga sebagai motivasi agar siswa dapat belajar seperti para ahli yang menemukan matematika.