Sistem Numerasi Hindu Arab atau Sistem Desimal atau Sistem Basis Sepuluh
Gambar berikut ini menunjukkan bagaimana pengelompokan berguna ketika mewakili kumpulan objek.
3 sepuluhan dan 4 unit
Kumpulan tongkat bisa berupa tongkat apa saja yang diikat dengan karet gelang. Setiap 10 batang lepas diikat dengan karet gelang untuk mewakili 10, lalu 10 bundel 10 terikat bersama untuk mewakili 100, dan seterusnya.
Jumlah objek yang dikelompokkan bersama disebut sistem
basis; dengan demikian sistem Hindu-Arab adalah adalah sistem basis sepuluh. Secara
lebih eksplisit, desimal merupakan sistem dengan basis sepuluh. Sistem basis
sepuluh tersebut bertujuan untuk melaporkan atau mencatat bilangan kardinal dari
himpunan-himpunan sebagai berikut.
Angka
0 mewakili bilangan kardinal dari himpunan kosong. Angka 1 mewakili bilangan
kardinal dari sembarang himpunan dengan anggota tunggal. Angka 2 mewakili
bilangan kardinal dari sembarang himpunan dengan dua anggota, dan seterusnya
dengan gambaran yang sama untuk angka 3,4,5,6,7,8,9...
Sepuluh
angka tersebut di atas digunakan untuk memperkenalkan bilangan-bilangan yang
lebih besar. Untuk memperkenalkan bilangan-bilangan yang lebih besar dengan jumlah
digit yang lebih banyak juga digunakan konsep himpunan sebagai berikut.
Sebuah himpunan dengan 10 anggota dan sebuah
himpunan dengan 0 anggota. Angka 1 menyatakan banyaknya himpunan dengan 10
anggota dan 0 menyatakan banyaknya sisa dari proses ketika telah selesai membentuk
himpunan dengan 10 anggota. Pembentukan bilangan 11 dan seterusnya mengikuti penalaran
ini.
11
adalah 1 himpunan dengan 10 anggota dan 1 himpunan dengan 1 anggota atau
1 sepuluhan dan 1 satuan.
12
adalah 1 himpunan dengan 10 anggota dan 1 himpunan dengan 2 anggota atau 1 sepuluhan dan 2 satuan.
.
.
.
19
adalah 1 himpunan dengan 10 anggota dan 1 himpunan dengan 9 anggota atau 1 sepuluhan dan 9 satuan.
Selanjutnya berdasarkan penalaran di
atas, dapat dibentuk atau disusun beberapa himpunan yang terdiri dari 10
anggota (group by tens) sehingga
bilangan selanjutnya adalah
20
untuk 2 himpunan masing-masing sepuluh anggota dan satu himpunan yang tidak
memiliki anggota atau 2 sepuluhan dan 0 satuan.
21
untuk 2 himpunan masing-masing sepuluh anggota dan satu himpunan yang memiliki
1 anggota atau dua sepuluhan dan 1 satuan
dan
seterusnya untuk 22,23,24,...,29
Berikutnya
adalah
30
untuk 3 himpunan dengan 10 anggota dan 1 himpunan dengan 0 anggota atau 3
sepuluhan dan 0 satuan
31
untuk 3 himpunan dengan 10 anggota dan 1 himpunan dengan 1 anggota atau 3
sepuluhan dan 1 satuan.
.
.
.
99
adalah 9 himpunan berisi 10 anggota dan 1 himpunan dengan 9 anggota atau
ditulis 9 sepuluhan dan 9 satuan.
Ciri ketiga dari system ini adalah menggunakan nilai
tempat. Nilai tempat merupakan nilai dari angka-angka yang menyusun
sebuah bilangan. Sebagai contoh masing-masing angka yang menyusun bilangan
6523, memiliki nilai tersendiri.
Ribuan Ratusan Puluhan satuan
Ciri keempat dari system Hindu-Arab atau system bilangan
desimal adalah menggunakan sifat penjumlahan dan perkalian. Nilai bilangan Hindu-Arab didapatkan dengan mengalikan setiap
nilai tempat dengan angka yang sesuai dan kemudian menjumlahkan semua hasilnya.
Nilai tempat |
Ribuan |
Ratusan |
Puluhan |
Satuan |
Angka |
6 |
5 |
2 |
3 |
Nilai Angka |
6 x 1000 + |
5x100 + |
2x10 + |
3x1 |
Lambang Bilangan |
|
6523 |
|
|
Menyatakan suatu bilangan sebagai jumlah dari angka
pembentuknya dikalikan dengan nilai tempatnya masing-masing adalah disebut
bentuk panjang dari sebuah bilangan. Bentuk panjang dari 83.507 adalah 8 x
10000 + 3 x 1000 + 5 x 100 + 0 x 10 + 7 x1
Karena 7 x 1 =7, kita cukup menulis 7 sebagai ganti 7
x 1 saat menuliskan 83.507 dalam bentuk panjang.
437 =4(100) + 3(10) + 7
3001 =3(1000) + 0(100) + 0(10) + 1 atau 3(1000) + 1
Seperti yang telah dipelajari pada bab 1, untuk
memperkenalkan sebuah konsep, perlu dikenalkan 3 hal yaitu nama konsep, contoh
konsep dan lambing atau symbol dari konsep tersebut. Demikian juga Ketika memperkenalkan
bilangan Hindu-Arab pada anak anak perlu 3 gagasan yaitu Konsep Bilangan,
Lambang Bilangan dan Nama Bilangan seperti dalam gambar berikut.
Posting Komentar untuk "Sistem Numerasi Hindu Arab atau Sistem Desimal atau Sistem Basis Sepuluh"
Pembaca boleh bebas berkomentar selama isi komentar berhubungan dengan isi postingan, menggunakan kalimat yang santun dan berguna bagi pengembangan blog ini.